Kony 2012. Siapa itu Joseph Kony?, Apa itu Kony 2012?, Dan siapa Invisible Children?. Kita terlepas pandang tentang isu ini yang kini menjadi perbualan banyak pihak tentang pelaksanaan nya. dan melalui beberapa sumber yang kami temui, pihak kami kongsikan pula kepada pembaca tentang kony 2012 dan yang penting siapakah joseph kony dan invisible children.
Siapakah Joseph Kony?
Sosok komandan milisi di Afrika, Joseph Kony, masuk 10 besar trending topik di jejaring sosial Twitter.
Pada pertengahan pekan ini, peringkatnya bahkan lebih tinggi dari New iPad, padahal top tren di Twitter biasanya didominasi seleb. Kony telah merekrut hingga 66.000 tentara anak-anak dalam dua dekade terakhir.
Media, seperti dilaporkan Mailonline, menggambarkan pasukan Kony sering datang ke desa-desa dan membunuh orang dewasa kemudian memperkosa anak perempuan dan memaksa anak laki-laki untuk jadi anggota pasukannya.
"Kony monster. Dia layak untuk dituntut dan digantung," kata Kolonel Felix Kulayigye, juru bicara militer Uganda. Pasukan Kony punya nama Tentara Perlawanan Tuhan dan biasa dipanggil Kony 2012.
Dia adalah salah satu orang pertama yang didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Kony buron sejak tahun 2005. Kony mendadak terkenal ke semua penjuru dunia menyusul kampanye video dari LSM Invisible Children.
Pasukannya konon tinggal 250 orang - dahulu pernah sampai 1.000 orang anggota. Mereka berkeliaran di Kongo, Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan. Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Luis Moreno-Ocampo mengatakan sulit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Kony karena surat perintah penangkapannya diterbitkan tahun pada tahun 2005.
"Kony sulit, dia bukan membunuh orang di Paris atau di New York. Kony membunuh orang di Republik Afrika Tengah, jadi tidak ada yang peduli tentang dia, "katanya.
Ben Keesey, 28, ketua Invinsible Children, mengemukakan kesuksesan mereka menyebarkan pesan adalah karena orang yang menonton tergerak untuk melakukan perubahan. Video tersebut awalnya dirilis di www.kony2012.com.
Kelompok Kony dituding bertanggung jawab atas puluhan ribu mutilasi dan pembunuhan selama 26 tahun terakhir.
Perundingan pemerintah Uganda dengan Kony yang yang dimediasi oleh Sudan Selatan, berakhir pada 2008 setelah pemimpin pemberontak itu menolak menandatangani kesepakatan perdamaian. Dia berdalih keselamatannya tak terjamin jika dia tidak lagi bergerilya.
Joseph Kony mulai naik ke permukaan pada akhir 1980-an.
Ia mendirikan Tentara Perlawanan Tuhan seolah-olah meniru perintah Alkitab padahal dia tidak pernah lagi ke gereja sejak berusia 15 tahun.Kony juga percaya mistis .
Pada tahun 2005, Kony dan lima wakilnya didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
Ia dicari atas 33 kasus: 12 kasus kejahatan terhadap kemanusiaan, antara lain pembunuhan, perbudakan, perbudakan seksual, dan pemerkosaan.
Kasus lainnya adalah 21 tuduhan kejahatan perang termasuk pembunuhan, perlakuan kejam terhadap warga sipil, sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil, merampok, menganjurkan perkosaan, dan memaksa anak-anak jadi tentara mereka.
Siapakah Invisible Children?
Menurut profil versi CBN, Russel dan dua mahasiswa film lain, Bobby Bailey dan Laren Poole, membeli kamera di eBay dan pergi ke Afrika pada 2003, dan menuju Uganda di mana mereka menemukan 'anak-anak yang miris dan ketakutan di utara'
Perjalanan itu menghasilkan film dokumenter yang dirilis pada 2005 diberi judul Invisible Childern. Trio itu kemudian membentuk sebuah organisasi dengan nama yang sama.
Dalam situs Invisble Childern disebutkan bahwa tujuan mereka ialah membantu pendanaan dan pembangunan sekolah di Afrika dan juga mengedukasi kaum muda Amerika mengenai apa yang terjadi di Afrika.
Invisible Children berkantor di gedung kecil di San Diego, di mana tiga pendirinya dibesarkan. Kini organisasi itu memiliki 40 staf dan 100 tenaga magang tanpa upah, yang bertugas melatih orang-orang selama enam pekan di markas utama demi menyebarkan kabar mengenai kekejaman LRA, demikian AP melaporkan.
Lembaga itu kemudian membentuk lima grup yang melakukan 'road show' dari kampus ke kampus dan gereja ke gereja di penjuru AS dan Kanada, tidur di rumah-rumah orang asing. Salah satu anggota dari setiap grup berasal dari Afrika dan mereka mengisahkan pengalaman hidup mereka.
Tragedi menghantam pada 2010 ketika satu anggota Amerika organsiasi tersebut termasuk dari 74 korban tewas akibat ledakan di tengah kerumunan yang sedang menyaksikan final Piala Dunia di Uganda. Nate Henn, nama anggota tersebut terkena oleh serpihan mematikan dari salah satu ledakan.
Tahun lalu, organisasi memasang radio berfrekuensi tinggi di hutan-hutan paling terpencil di Afrika untuk membantu melacak serangan milisi di Kongo, Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan. Warga tanpa sambungan telepon dapat melaporkan serangan di radio kepada mereka yang bertugas lalu menayangkan dalam situs internet bernama, LRA Crisis Tracker.
Keesey bergabung dengan Invisble Children pada 2005 setelah lulus dari jurusan matematika apliakasi bidang manajemen dan akuntansi di Universitas California, Los Angeles. "Kami pikir ini hanyalah proyek singkat, mungkin setahun atau dua, dan kini sudah delapan atau sembilan tahun," tuturnya. "Tujuan dari kampanye ini adalah pada 2012 kejahatan.
Apa tujuan praktis dari #Kony 2012?
Jason Russel pernah diwawancara dalam Today, tayangan Channel Nine, apakah uang yang dihasilan Invisible Childern mengalir ke militer Uganda. Ia juga ditanya bagaimana organisasi itu berencana menahan Kony tanpa menggunakan metode yang sama digunakan oleh Kony?
Russell menjawab, "Ini persoalannya. Kami meletakkan seorang ke bulan, beberapa tahun lalu. Seseorang ke bulan,"
"Jadi membuat seorang maniak perang menghentikan menculik anak-anak itu sulit. Saya tidak mengatakan sederhana, tetapi itu bisa dilakukan.
Jadi, sumber-sumber yang kami miliki, departemen pertahanan dan intelijen yang kami miliki, secara strategis bisa mencapai tujuan lewat kerjasama dengan militer Uganda di lapangan. Ini upaya kolektif. Ini bukan sekedar aksi tunggal
Kami tidak ingin Amerika menjadi polisi dunia. Kami tidak suka perang, kami ingin mengakhiri perang, itu yang kami lakukan.
"Saya seorang pecinta damai dan pasifis di dalam hati. Saya mencintai Gandhi, Dr Martin Luther King, mereka adalah idola saya. Dan dalam kasus spesifik ini, butuh pasukan strategis sebagai sumber daya terakhir untuk pergi dan menangkap Kony." terangnya.
"Dan harus benar-benar strategis karena ia dikelilingi oleh anak-anak dan wanita yang tak berdosa."
Apa yang akan dilakukan Invisible Children selanjutnya?
Invisible Children telah menyeru kepada pendukungnya untuk menggunakan sosial media demi mendorong massa dunia dan menunjukkan dukungan dalam 'Kony2012' pada 20 April mendatang. "Itu ialah hari ketika kami akan bertemu di bawah matahari dan menutupi setiap jalan dan setiap kota hingga matahari terbenam." ujar sutradara video Invinsible Children, Jason Russel.
"Seluruh dunia akan pergi tidur pada Jumat malam dan terbangun untuk menjumpai ratusan ribu poster yang menuntut keadilan."
Lembaga itu juga menjual cinderamata Kony2012 seperti T-shirts seharga 25 dolar AS, gelang 10 dolar AS dan kit aksi senilai 30 dolar AS.
Namun menurut Pusat Kajian Afrika, Tanya Lyons, dari Universitas Flinders, kepada ABC, taktik yang digunakan lembaga itu bisa kontra-produktif.
"Saya kira cukup menarik melihat produser film ingin memanfaatkan anak-anak muda dalam gerakan kebaikan versus kejahatan, sangat emosional, sebuah dokumenter yang mencoba menjebak barat dalam pandangan bersalah bila tak turut ambil bagian,"
"Kony akan menyukai ini," ujarnya kepada ABC, mengacu pada penjualan cinderamata. "Coba jika anda melakukan ini untuk melawan Usamah bin Laden, lima atau sepuluh tahun lalu, anda kemungkinan akan ditahan karena memuja pembunuhan."
"Saya pikir upaya ini justru mengarahkan dan membuat ia makin kuat, alih-alih membuat perbedaan dengan tipe campur tangan internasional yang mungkin atau belum tentu terlaksana."
Semoga Bermanfaat - Kony 2012 - Joseph Kony Invisible Children
Siapakah Joseph Kony?
Sosok komandan milisi di Afrika, Joseph Kony, masuk 10 besar trending topik di jejaring sosial Twitter.
Pada pertengahan pekan ini, peringkatnya bahkan lebih tinggi dari New iPad, padahal top tren di Twitter biasanya didominasi seleb. Kony telah merekrut hingga 66.000 tentara anak-anak dalam dua dekade terakhir.
Media, seperti dilaporkan Mailonline, menggambarkan pasukan Kony sering datang ke desa-desa dan membunuh orang dewasa kemudian memperkosa anak perempuan dan memaksa anak laki-laki untuk jadi anggota pasukannya.
"Kony monster. Dia layak untuk dituntut dan digantung," kata Kolonel Felix Kulayigye, juru bicara militer Uganda. Pasukan Kony punya nama Tentara Perlawanan Tuhan dan biasa dipanggil Kony 2012.
Dia adalah salah satu orang pertama yang didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Kony buron sejak tahun 2005. Kony mendadak terkenal ke semua penjuru dunia menyusul kampanye video dari LSM Invisible Children.
Pasukannya konon tinggal 250 orang - dahulu pernah sampai 1.000 orang anggota. Mereka berkeliaran di Kongo, Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan. Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Luis Moreno-Ocampo mengatakan sulit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Kony karena surat perintah penangkapannya diterbitkan tahun pada tahun 2005.
"Kony sulit, dia bukan membunuh orang di Paris atau di New York. Kony membunuh orang di Republik Afrika Tengah, jadi tidak ada yang peduli tentang dia, "katanya.
Ben Keesey, 28, ketua Invinsible Children, mengemukakan kesuksesan mereka menyebarkan pesan adalah karena orang yang menonton tergerak untuk melakukan perubahan. Video tersebut awalnya dirilis di www.kony2012.com.
Kelompok Kony dituding bertanggung jawab atas puluhan ribu mutilasi dan pembunuhan selama 26 tahun terakhir.
Perundingan pemerintah Uganda dengan Kony yang yang dimediasi oleh Sudan Selatan, berakhir pada 2008 setelah pemimpin pemberontak itu menolak menandatangani kesepakatan perdamaian. Dia berdalih keselamatannya tak terjamin jika dia tidak lagi bergerilya.
Joseph Kony mulai naik ke permukaan pada akhir 1980-an.
Ia mendirikan Tentara Perlawanan Tuhan seolah-olah meniru perintah Alkitab padahal dia tidak pernah lagi ke gereja sejak berusia 15 tahun.Kony juga percaya mistis .
Pada tahun 2005, Kony dan lima wakilnya didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
Ia dicari atas 33 kasus: 12 kasus kejahatan terhadap kemanusiaan, antara lain pembunuhan, perbudakan, perbudakan seksual, dan pemerkosaan.
Kasus lainnya adalah 21 tuduhan kejahatan perang termasuk pembunuhan, perlakuan kejam terhadap warga sipil, sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil, merampok, menganjurkan perkosaan, dan memaksa anak-anak jadi tentara mereka.
Siapakah Invisible Children?
Menurut profil versi CBN, Russel dan dua mahasiswa film lain, Bobby Bailey dan Laren Poole, membeli kamera di eBay dan pergi ke Afrika pada 2003, dan menuju Uganda di mana mereka menemukan 'anak-anak yang miris dan ketakutan di utara'
Perjalanan itu menghasilkan film dokumenter yang dirilis pada 2005 diberi judul Invisible Childern. Trio itu kemudian membentuk sebuah organisasi dengan nama yang sama.
Dalam situs Invisble Childern disebutkan bahwa tujuan mereka ialah membantu pendanaan dan pembangunan sekolah di Afrika dan juga mengedukasi kaum muda Amerika mengenai apa yang terjadi di Afrika.
Invisible Children berkantor di gedung kecil di San Diego, di mana tiga pendirinya dibesarkan. Kini organisasi itu memiliki 40 staf dan 100 tenaga magang tanpa upah, yang bertugas melatih orang-orang selama enam pekan di markas utama demi menyebarkan kabar mengenai kekejaman LRA, demikian AP melaporkan.
Lembaga itu kemudian membentuk lima grup yang melakukan 'road show' dari kampus ke kampus dan gereja ke gereja di penjuru AS dan Kanada, tidur di rumah-rumah orang asing. Salah satu anggota dari setiap grup berasal dari Afrika dan mereka mengisahkan pengalaman hidup mereka.
Tragedi menghantam pada 2010 ketika satu anggota Amerika organsiasi tersebut termasuk dari 74 korban tewas akibat ledakan di tengah kerumunan yang sedang menyaksikan final Piala Dunia di Uganda. Nate Henn, nama anggota tersebut terkena oleh serpihan mematikan dari salah satu ledakan.
Tahun lalu, organisasi memasang radio berfrekuensi tinggi di hutan-hutan paling terpencil di Afrika untuk membantu melacak serangan milisi di Kongo, Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan. Warga tanpa sambungan telepon dapat melaporkan serangan di radio kepada mereka yang bertugas lalu menayangkan dalam situs internet bernama, LRA Crisis Tracker.
Keesey bergabung dengan Invisble Children pada 2005 setelah lulus dari jurusan matematika apliakasi bidang manajemen dan akuntansi di Universitas California, Los Angeles. "Kami pikir ini hanyalah proyek singkat, mungkin setahun atau dua, dan kini sudah delapan atau sembilan tahun," tuturnya. "Tujuan dari kampanye ini adalah pada 2012 kejahatan.
Apa tujuan praktis dari #Kony 2012?
Jason Russel pernah diwawancara dalam Today, tayangan Channel Nine, apakah uang yang dihasilan Invisible Childern mengalir ke militer Uganda. Ia juga ditanya bagaimana organisasi itu berencana menahan Kony tanpa menggunakan metode yang sama digunakan oleh Kony?
Russell menjawab, "Ini persoalannya. Kami meletakkan seorang ke bulan, beberapa tahun lalu. Seseorang ke bulan,"
"Jadi membuat seorang maniak perang menghentikan menculik anak-anak itu sulit. Saya tidak mengatakan sederhana, tetapi itu bisa dilakukan.
Jadi, sumber-sumber yang kami miliki, departemen pertahanan dan intelijen yang kami miliki, secara strategis bisa mencapai tujuan lewat kerjasama dengan militer Uganda di lapangan. Ini upaya kolektif. Ini bukan sekedar aksi tunggal
Kami tidak ingin Amerika menjadi polisi dunia. Kami tidak suka perang, kami ingin mengakhiri perang, itu yang kami lakukan.
"Saya seorang pecinta damai dan pasifis di dalam hati. Saya mencintai Gandhi, Dr Martin Luther King, mereka adalah idola saya. Dan dalam kasus spesifik ini, butuh pasukan strategis sebagai sumber daya terakhir untuk pergi dan menangkap Kony." terangnya.
"Dan harus benar-benar strategis karena ia dikelilingi oleh anak-anak dan wanita yang tak berdosa."
Apa yang akan dilakukan Invisible Children selanjutnya?
Invisible Children telah menyeru kepada pendukungnya untuk menggunakan sosial media demi mendorong massa dunia dan menunjukkan dukungan dalam 'Kony2012' pada 20 April mendatang. "Itu ialah hari ketika kami akan bertemu di bawah matahari dan menutupi setiap jalan dan setiap kota hingga matahari terbenam." ujar sutradara video Invinsible Children, Jason Russel.
"Seluruh dunia akan pergi tidur pada Jumat malam dan terbangun untuk menjumpai ratusan ribu poster yang menuntut keadilan."
Lembaga itu juga menjual cinderamata Kony2012 seperti T-shirts seharga 25 dolar AS, gelang 10 dolar AS dan kit aksi senilai 30 dolar AS.
Namun menurut Pusat Kajian Afrika, Tanya Lyons, dari Universitas Flinders, kepada ABC, taktik yang digunakan lembaga itu bisa kontra-produktif.
"Saya kira cukup menarik melihat produser film ingin memanfaatkan anak-anak muda dalam gerakan kebaikan versus kejahatan, sangat emosional, sebuah dokumenter yang mencoba menjebak barat dalam pandangan bersalah bila tak turut ambil bagian,"
"Kony akan menyukai ini," ujarnya kepada ABC, mengacu pada penjualan cinderamata. "Coba jika anda melakukan ini untuk melawan Usamah bin Laden, lima atau sepuluh tahun lalu, anda kemungkinan akan ditahan karena memuja pembunuhan."
"Saya pikir upaya ini justru mengarahkan dan membuat ia makin kuat, alih-alih membuat perbedaan dengan tipe campur tangan internasional yang mungkin atau belum tentu terlaksana."
Semoga Bermanfaat - Kony 2012 - Joseph Kony Invisible Children
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori News
dengan judul Kony 2012 - Joseph Kony Invisible Children. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://abc-xp.blogspot.com/2012/03/kony-2012-joseph-kony-invisible.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Tuesday, March 13, 2012
Belum ada komentar untuk "Kony 2012 - Joseph Kony Invisible Children"
Post a Comment